Puisi



Tentangmu Yang Kupanggil Ayah
Hari ini genap sudah usiamu 58 tahun
Uban mulai ramai menghiasi rambut di kepalamu
Kulitmu mengerut, matamu nanar memandang
Badanmu mulai tak mampu membawa beban
Yang biasa kau pikul menuju jalan pulang
Langkahmu tidak lagi segagah tahun-tahun lalu
Ayah.. meski tanda-tanda kau me-nua
Hadir menghampiri usiamu yang sudah semakin senja
Kau tetap semangat melangkahkan kaki ke ladang
Menyelipkan sabit yang biasa kau gunakan
Memotong rumput untuk gembalamu dikandang
Kulihat kau memikul rajut besar dipundakmu
Ingin ku membawakannya Ayah..
Namun kau menyuruhku pergi menuntut ilmu
Merantau mencari pengalaman hidup
Belajar mandiri dan bertahan hidup tanpamu
Aku belajar, aku bertahan hidup
Aku belajar bertanggung jawab terhadap diriku
Tetap saja  akhirnya aku menyusahkan pikiranmu
Ayah.. meski aku sering mengeluh
Kau tetap tabah menyabarkanku
Meski aku merasa tak cukup
Kau terus mengajarku tentang syukur
Meski adabku belum sebaik yang kau harap
Kau tegar menyadarkanku pentingnya budi baik
Kau ajarkan aku segalanya tentang hidup
Terima kasih Ayah, aku mencintaimu

Komentar

Postingan Populer